KOTIM // MEDIATNI-POLRI.ID / Salah satu program Pembinaan Kemandirian yang diterapkan dan terus dikembangkan untuk menambah kegiatan positif bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Kanwil Ditjenpas Kalteng, adalah budidaya tanaman di area brandgang.
Pada program ini WBP yang disebut tamping diberikan kesempatan untuk belajar dan dan bertanggung jawab merawat tanaman hidroponik sebagai bagian dari pelatihan keterampilan mereka.
Para tamping hidroponik ini mendapatkan pelatihan khusus dari pihak Lapas untuk menguasai keterampilan bercocok tanam menggunakan metode hidroponik.
Beragam tanaman seperti sayuran hijau dan tanaman holtikultura tumbuh subur berkat perawatan mereka.
Setiap harinya mereka bertanggung jawab atas penyiraman, pemupukan dan pengecekan kondisi tanaman.
Semua kegiatan ini diawasi oleh petugas yang memastikan perawatan berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kalapas Sampit Muhammad Yani, menyebutkan program ini tidak hanya menjaga lingkungan tetap asri,
tetapi juga membekali WBP dengan keterampilan yang bermanfaat di masa depan.
“Kami berharap warga binaan memperoleh keahlian yang dapat mereka manfaatkan saat kembali ke masyarakat, salah satunya melalui budidaya tanaman hidroponik ini,” ujarnya.
Dengan adanya program ini Lapas Sampit berkomitmen memberikan pembinaan kemandirian yang berkelanjutan.
Program ini diharapkan tidak hanya membuat WBP lebih produktif selama menjalani hukuman tapi juga memberikan keterampilan berharga yang dapat mereka aplikasikan setelah bebas.
(Tbk)