Cileunsi Bogor // mediatni-polri.id / Ratusan karyawan Rumah Sakit Rdajak Hospital menuntut pembayaran gaji dengan melakukan aksi unjuk rasa di halaman rumah sakit Rdajak Hospital, Desa Limusnunggal jalan raya Narogong Bekasi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jabar Kamis (13/3/2025) sekitar pukul 14.00 wib.
Karyawan menuntut tunggakan pembayaran gaji dari bulan Oktober 2024 sampai bulan Maret 2025 selama 6 bulan gaji yang diterima setiap bulanya 65 % tidak dibayar full 100 %. pihak manajemen RS Rdajak Hospital hanya memberikan janji yang belum dilaksanakan.
Salah seorang dokter RS Rdajak Hospital Shintia, “mengatakan aksi ini merupakan aksi spontanitas kami ikut berperan serta dalam aksi solidaritas atas ketidakpastian terkait gaji yang tak kunjung dibayarkan full oleh pihak rumah sakit, karena walau bagaimanapun kasian mereka harus tetap melayani pasien dengan baik dan kita tidak mungkin menelantarkan pasien karena itu menyangkut nyawa manusia, “ujar dokter Shintia
“Alhamdulillah untuk dokter dibayar sesuai dengan jumlah pasien yang kami layani, cuma kalau untuk perawat pisiotrapi, tenaga non medis, mereka mendapatkan upah hanya 65 % tiap bulannya selama 6 bulan, dan untuk tunjangan hari raya ini juga belum ada kepastian, apakah mereka akan menerima THR atau tidak, ini pertama kalinya terjadi seperti ini, “ucapnya
Tambahnya, komitmen kami para dokter dan perawat disini masih tetap melayani pasien dengan sepenuh hati, cuma kendalanya mungkin di obat obatan, kadang kadang tidak tersedia obat karena stoknya menipis, mudah mudahan keadaannya kembali normal seperti semula dan harapan kami pihak Rumah Sakit dapat membayarkan upah atau gaji para karyawan yang sisanya sebesar 35% tiap bulannya selama 6 bulan dibayarkan dengan baik, “jelas dokter Shintia.
Ditempat yang sama saat ditemui awak media seorang perawat Yusniar iya menyampaikan, “kami minta kerja keras kita dihargai oleh pihak rumah sakit dari bulan Oktober 2024 sampai Maret 2025 selama 6 bulan upah kita tidak dipenuhi hanya dibayarkan 65 % sedangkan janji management rumah sakit, katanya nanti akan dibayarkan, entah sampai kapan belum jelas, sedangkan sebentar lagi lebaran banyak sekali kebutuhan yang harus kita penuhi, kita disini bekerja sesuai protap, pihak rumah sakit tidak menghargai jerih payah kita bekerja seolah olah mengabaikan, ” kata Yusniar.
“Saat ini kita sangat membutuhkan biaya untuk lebaran, sampai saat ini gaji atau upah kita belum juga dibayarkan, darimana kita untuk kebutuhan anak sekolah, ongkos transportasi kita berangkat bekerja, sampai kita sudah pinjam pinjam uang ke yang lain untuk memenuhi kebutuhan, dan THR juga belum tentu dikasih, padahal sejauh ini kami sudah menempuh ke PPNI Kabupaten Bogor tapi belum ada kejelasan gaji dibayarkan 100 %, sedangkan jumlah karyawan Rumah Sakit Rdajak Hospital yang belum dibayarkan sebanyak 500 orang lebih, diantaranya ada perawat, bidan, dan non medis.”ungkapnya kesal.
Salah seorang karyawan inisial N mengatakan, “kami disini bekerja sudah 17 tahun baru kali ini sistem penggajian seperti ini, selama rumah sakit ini masih MH. Thamrin biasa biasa saja lancar tidak ada masalah, setelah ganti nama RS. Rdajak Hospital gaji dari Oktober 2024 sampai Maret 2025 dibayar 65 %, Kami berharap ini dibayarkan 100 % selama 6 bulan ini, “Tutupnya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum berhasil memintai keterangan dari pihak manajemen rumah sakit Rdajak Hospital (Tim)
