Menu

Mode Gelap
 

Polri · 17 Jun 2025 01:54 WIB

AKP (Anumerta) Lusiyanto, Sosok Polisi Sederhana yang Rajin ke Masjid dan Dicintai Warga


 AKP (Anumerta) Lusiyanto, Sosok Polisi Sederhana yang Rajin ke Masjid dan Dicintai Warga Perbesar

LAMPUNG  // MEDIATNI-POLRI.ID / Kepergian Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, salah satu dari tiga korban anggota Polisi ditembak dua prajurit TNI AD saat menggerebek arena sabung ayam di Kabupaten Way Kanan masih meninggalkan luka mendalam bagi keluarga hingga masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok bersahaja dan religius.

Sosok almarhum terakhir menjabat sebagai Kapolsek Negara Batin ini dikenal sebagai pribadi sederhana, rajin beribadah, dan bersahabat dengan warga tanpa memandang status.

Lusiyanto lahir di OKU Timur, Sumatera Selatan, pada 5 Juni 1972 sebagai anak bungsu, ia menempuh pendidikan di Sekolah Bintara Polri dan lulus pada tahun 1993.

Perjalanan kariernya dimulai dari penugasan di Polsek Lampung Barat, lalu berlanjut ke Polsek Kota Agung dan Pringsewu.

Sejak 2018, ia mengemban tanggung jawab sebagai perwira pertama di Polsek Semaka dan dipercaya menjabat sebagai Kapolsek di wilayah Tanggamus pada 2023, serta Kapolsek Negara Batin pada 2024 hingga akhir masa baktinya.

Almarhum meninggalkan seorang istri Samsiatun, serta seorang putri yang kini tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Kehidupan pribadi Lusiyanto mencerminkan kesederhanaan, rumahnya terletak di gang kecil, belum sepenuhnya dipelester, dengan pagar bambu yang menandakan ia hidup bersahaja.

“Rumahnya sangat sederhana, motornya juga motor lama, tapi beliau selalu rendah hati dan dekat dengan warga,” ungkap Wati, tetangganya.

Tak hanya itu, sosok Lusiyanto juga dikenal sebagai pribadi yang religius. Ia aktif salat berjamaah di masjid, sering beramal secara diam-diam, dan tetap bersahaja meski telah menyandang pangkat perwira.

“Beliau Polisi yang langka, yang tetap rendah hati dan tak berubah setelah jadi perwira,” kenang Romly warga lainnya.

Terkait isu miring yang berkembang soal dugaan motif penembakan terhadapnya disebut perihal setoran, warga yang mengenalnya baik menyatakan ketidakpercayaan.

“Saya tidak percaya, almarhum itu jauh dari hal-hal begitu, orangnya taat, tidak neko-neko, kalau dibilang ada masalah setoran judi, itu tidak masuk akal,” tegas Wati.

Romly pun menyayangkan tuduhan yang mencoreng nama baik almarhum. “Kasihan anak dan istrinya. Sudah ditinggal sosok yang selama ini jadi tulang punggung keluarga, malah difitnah. Datang saja ke rumahnya, biar tahu seperti apa hidupnya,” ucapnya.

Kepergian AKP (Anumerta) Lusiyanto tidak hanya meninggalkan duka, tapi juga teladan. Sosok yang menjunjung integritas, sederhana dalam hidup, dan tulus dalam mengabdi. Ia bukan sekadar aparat penegak hukum, melainkan panutan bagi banyak orang.

(*)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Hari Bhayangkara ke-79, Polres Lampung Utara Gelar Sunat Massal Gratis

17 Juni 2025 - 08:35 WIB

Polres Kotim Melepas Pendistribusian Sembako untuk Bakti Sosial dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-79

17 Juni 2025 - 08:19 WIB

Polsek Baamang Menggelar Bakti Sosial Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025

17 Juni 2025 - 08:12 WIB

Kapolsek Cek Perkembangan Tanaman Jagung di Lahan Demplot Polsek Meranti Dalam Rangka Mendukung Swasembada Pangan Tahun 2025

17 Juni 2025 - 08:03 WIB

Polisi Sebut Perampasan Motor Milik Bocah di Bandar Lampung Sudah Direncanakan

17 Juni 2025 - 07:56 WIB

Cegah Premanisme dan Pungli, Jajaran Polres Lampung Utara Gencarkan Patroli di Lokasi Rawan

17 Juni 2025 - 07:30 WIB

Trending di Polri