AMBON // MEDIATNI-POLRI.ID /Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP., M.Han, sebagai Danrem 151/Binaiya menjadi narasumber bersama Prof. Dr. M.J Saptenno, S.H., M.Hum dari Universitas Pattimura dan Ka.
Kesbangpol Provinsi Maluku dengan tema “Pentingnya Komunikasi Sosial Dengan Segenap Komponen Masyarakat yang Adaptif dan Terintegrasi dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional yang Kuat Guna Mendukung Program Pemerintah RI Daerah secara Berkelanjutan.”
Komunikasi sosial merupakan program Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. di mana untuk mencapai program tersebut, Pangdam XV/Ptm Mayjen TNI Putranto Gatot telah memerintahkan Danrem 151/Binaiya,
Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP., M.Han., sebagai pemateri dan narasumber dalam pemantapan nilai-nilai wawasan kebangsaan dengan tujuan dapat menumbuhkan jiwa kesatuan dan persatuan bangsa agar tidak terjadi konflik.
Kegiatan ini digelar di Aula Baileo Selamet Riyadi, Korem 151/Binaiya, Ambon, Senin, (16/06/2025).
Kegiatan komunikasi sosial melibatkan komponen masyarakat Maluku sebanyak empat ratus peserta yang terdiri dari Forkopimda, Tokoh Agama,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Para Raja dan Tokoh Pemuda serta Organisasi Masyarakat, Mahasiswa dan Pelajar dari Maluku.
Lewat tema yang diangkat tersebut, Brigjen TNI Antoninho mengatakan bahwa kegiatan ini akan segera mengenali dan mengembangkan hubungan berbagai orang dalam hidup,
juga akan dilaksanakan di seluruh Kodim di jajaran Korem 151/Binaiya sebagai upaya dalam membantu pemerintah daerah guna dapat mencegah serta meredam segala bentuk potensi konflik sosial baik konflik horizontal maupun vertikal di wilayah Maluku.
Namun yang paling utama dengan adanya kegiatan Komsos diharapkan masyarakat sadar sehingga ke depan dapat mencegah segala bentuk provokasi negatif dari pihak tertentu yang menghasut masyarakat dengan informasi atau berita yang tidak benar, baik dari media sosial atau informasi berantai yang belum diketahui kebenarannya.
Komunikasi sosial kali ini cukup istimewa, karena dihadiri langsung oleh Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP., M.Han. sebagai Danrem 151/Binaiya yang menjadi salah satu narasumber,
juga dari Pemda dihadiri Ibu Firda Bin Yusuf, S.STP., M.Si., yang mewakili Ka. Kesbangpol Provinsi Maluku, selanjutnya mantan rektor Universitas Pattimura Prof Dr. M.J Saptenno, S.H., M.Hum. yang juga lulusan PPRA Lemhannas RI.
Sementara itu, Brigjen TNI Antoninho mengapresiasi positif atas terselenggaranya kegiatan Komsos ini yang cukup bagus dan berjalan lancar.
Kami berharap melalui kegiatan ini, semoga dapat membangun sinergitas dan semangat kerja sama yang integratif antara Korem 151/Binaiya,
Polda, Pemda dan seluruh komponen masyarakat sehingga dapat terwujud keterpaduaan yang optimal dalam mencegah konflik sosial di wilayah Maluku.
Berdasarkan respons peserta yang mengikuti Komsos ini menuturkan bahwa materi yang diberikan oleh Danrem 151/Binaiya,
yaitu Pemantapan Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan dalam perspektif Industry Revolution 4.0 dan Society 5.0 menuntut kita untuk mengetahui secara aktual tentang global situation, regional situation, national situation, local situation,
geopolitic and geostrategy agar ke depan tidak terprovokasi dengan isu-isu negatif yang berupaya untuk memecah belah bangsa Indonesia melalui media sosial di internet, media massa dan media elektronik.
Program komunikasi sosial (Komsos) ini diharapkan dapat mewujudkan kesadaran tentang bagaimana cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat, serta konsep tentang pemantapan nilai-nilai wawasan kebangsaan ini adalah komponen yang paling mendasar bagi bangsa Indonesia,
yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia khususnya di daerah agar tidak terprovokasi dengan isu hoax dan propaganda dari pihak tertentu yang menginginkan disintegrasi bangsa.
Brigjen TNI Antoninho mengatakan bahwa konflik sosial bisa terjadi karena perbedaan pendapat, kepentingan, atau latar belakang.
Namun, melaui materi wawasan kebangsaan ada beberapa cara untuk mencegah konflik sosial dan menjaga harmoni dalam masyarakat sebagai berikut:
1. Menjaga komunikasi yang baik – Saling mendengarkan dan berbicara dengan penuh hormat dapat menghindari kesalahpahaman.
2. Membangun toleransi dan rasa hormat – Menghargai perbedaan budaya, agama, dan pandangan hidup, membantu menciptakan lingkungan yang damai.
3. Menyelesaikan masalah secara damai – Jika terjadi perselisihan, upayakan penyelesaian dengan dialog dan mediasi.
4. Mengenali potensi konflik sejak dini – Memahami faktor-faktor yang bisa memicu konflik memungkinkan tindakan pencegahan lebih awal.
5. Membangun sistem peringatan dini – Masyarakat dapat mengembangkan mekanisme untuk mendeteksi dan menangani konflik sebelum berkembang lebih.
Salah satu indikasi menonjol dan sering menimbulkan konflik sosial di masyarakat Maluku, yaitu mengkonsumsi minuman keras yang melebihi batas kewajaran sehingga sering terjadi perkelahian kemudian menuju ke konflik antar suku.
Dengan demikian, imbauan Danrem 151/Binaiya kepada masyarakat Maluku agar segera berhenti minum-minuman keras sebab dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan, kehidupan sosial, dan masa depan seseorang.
Danrem 151/Binaiya mengatakan bahwa banyak orang telah kehilangan keluarga, pekerjaan, dan kesehatan akibat kecanduan alkohol.
“Jangan biarkan diri kita terjebak dalam lingkaran yang sama. Hidup lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih bermakna tanpa minuman keras. Bersama-sama, kita bisa membangun komunitas yang lebih baik dan lebih kuat. Hentikan konsumsi alkohol sebelum terlambat!,” tegas Brigjen Antoninho.
Ia juga mengatakan bahwa masyarakat Maluku sangat antusias dalam mengikuti kegiatan Komsos ini dan berpandangan positif,
terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber cukup kritis, akademis, realistis dan berwawasan luas, sebagai wujud cinta tanah air tanpa pamrih.
Komponen masyarakat Maluku mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., dan Pangdam XV/Ptm atas tereselenggaranya program tersebut,
semoga ke depan tetap dipertahankan dan diprogramkan secara per triwulan sebagai upaya pencegahan dan benteng untuk mencegah segala bentuk konflik sosial di wilayah Maluku. (*)